Jumat, 12 Februari 2016

ABJAD HANGEUL

1. ALFABET KOREA

Alfabet Korea atau Hangeul tulisannya 한 글 berjumlah 24 abjad yang terdiri dari konsonan dasar dan vokal dasar. Konsonan dasar berjumah 14 dan vokal dasar berjumlah 10 yang dapat dirangkai menjadi suku kata berbentuk balok. Huruf Hangeul dibuat pada pertengahan abad 15 (sekitar tahun 1440). Sebelumnya menggunakan bahasa china klasik, yang digunakan hanya sampai tahun 1945. Setelah itu Hangeul mulai digunakan.

2. JAMO

Jamo (자모) adalah suatu unit yang membentuk abjad Hangeul 한 글. Ja yang berarti huruf(karakter), dan mo yang berarti ibu, maka jamo istilahnya sebagai pembentuk tulisan Hangeul. setiap hurufnya ada nama dan bunyi sendiri-sendiri.

Konsonan
ㄱ dibaca (G) giyeok (기역), atau kiŭk (기윽) di Korea Utara
ㄴdibaca (N) nieun/niŭn (니은)
ㄷdibaca (D) digeut (디귿), atau tiŭt (디읃) di Korea Utara
ㄹdibaca (R,L) rieul/riŭl (리을)
ㅁdibaca (M) mieum/miŭm (미음)
ㅂdibaca (B) bieup/piŭp (비읍)
ㅅdibaca (S) siot (시옷), atau siŭt (시읏) di Korea Utara
ㅇdibaca (NG, – )ieung/iŭng (이응)
ㅈdibaca (J) jieut/chiŭt (지읒)
ㅊdibaca (CH) chieut/ch’iŭt (치읓)
ㅋdibaca (K) kieuk/k’iŭk (키읔)
ㅌdibaca (T) tieut/t’iŭt (티읕)
ㅍdibaca (P) pieup/p’iŭp (피읖)
ㅎdibaca (H) hieut/hiŭt
(히읗)

Pembacaan dobel jamo ada perbedaan antara Korea Selatan dan Korea Utara
ㄲ dibaca (KK) , di Korea Selatan dibaca ssanggiyeok (쌍기역) sedangkan di Korea Utara dibaca toen’giŭk (된기윽)
ㄸ dibaca (TT) , di Korea Selatan dibaca ssangdigeut (쌍디귿) sedangkan di Korea Utara dibaca toendiŭt (된디읃)
ㅃ dibaca (BB) , di Korea Selatan dibaca ssangbieup (쌍비읍) sedangkan di Korea Utara dibaca toenbiŭp (된비읍)
ㅆ dibaca (SS) , di Korea Selatan dibaca ssangsiot (쌍시옷) sedangkan di Korea Utara dibaca toensiŭt (된시읏)
ㅉ dibaca (JJ) , di Korea Selatan dibaca ssangjieut (쌍지읒) sedangkan di Korea Utara dibaca toenjiŭt (된지읒)

Vokal dasar

Vokal dasar juga ada perbedaan penulisan antara Korea Selatan dan Korea Utara
ㅏ(Korea selatan) dibaca a sedangkan Korea Utara menulisnya (아)
ㅑ dibaca ya (야)
ㅓ dibaca eo (어)
ㅕ dibaca yeo (여)
ㅗ dibaca o (오)
ㅛ dibaca yo (요)
ㅜ dibaca u (우)
ㅠ dibaca yu (유)
ㅡ dibaca eu (으)
ㅣdibaca i (이)

Vokal tambahan
ㅐ (Korea selatan) dibaca ae sedangkan Korea Utara menulisnya (애)
ㅒ dibaca yae (얘)
ㅔ dibaca e (에)
ㅖ dibaca ye (예)
ㅚ dibaca oe (외)
ㅙ dibaca wae (왜)
ㅘ dibaca wa (와)
ㅟ dibaca wi (위)
ㅝ dibaca wo (워)
ㅢ dibaca ui (의)
ㅞ dibaca we (웨)

Penempatan Jamo

Penempatan tiap sukukata tergantung dengan tipe konsonan dan vokal. Apakah konsonan dan vokalnya horisontal atau vertikal.

Contoh :
Bahasa Korea ditulis 한 글 dibacanya Han geul
Korea ditulis 하욱 dibacanya Han gug
Ya ditulis 네dibacanya ne atau ditulis 예dibacanya ye
Tidak ditulis 아 니 오 dibacanya a ni o
1, 2, 3 ditulis 하나 둘 셋 dibacanya ha na, dul, ses atau 일 이 삼 dibacanya il, i, sam

HANGEUL (한글)

HANGEUL (한글) adalah alfabet yang digunakan untuk menulis Bahasa Korea.[2] Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung (1397-1450) pada tahun 1443 masa Dinasti Joseon. Meskipun tulisan Hangeul terlihat seperti tulisan ideografik (tulisan dalam bentuk 'simbol' seperti aksara Tionghoa), Hangeul sebenarnya merupakan abjad fonetik atau alfabet, karena setiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda. Alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf (jamo)— 14 huruf mati (konsonan) dan 10 huruf hidup (vokal). Sebenarnya Hangeul masih mempunyai 3 konsonan dan 1 buah huruf vokal, namun dihilangkan. Selain untuk menuliskan bahasa Korea, Hangeul juga dipakai untuk bahasa suku Cia-Cia, di Sulawesi Tenggara, Indonesia.

SEJARAH

HANGEUL diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung. Selanjutnya, pada tahun 1446, Hangeul ditampilkan dalam bentuk terpublikasi beserta pedoman penjelasan rinci. Sejong menamakan alfabet tersebut Hunminjeongeum ("Suara yang tepat untuk diajarkan kepada rakyat"). alfabet ini sekarang dinamakan Hangeul yang bermakna "alfabet Han" atau "alfabet Agung". Setiap tanggal 9 Oktober di Korea Selatan diperingati sebagai Hari Hangeul.

KEUNGGULAN

Dari 6000 buah bahasa yang dituturkan di dunia saat ini, hanya 100 bahasa yang memiliki aksara mereka sendiri, salah satunya adalah Bahasa Korea yang menggunakan sistem penulisan Hangeul. Hangeul adalah satu-satunya aksara yang diciptakan oleh seorang individu berdasarkan teori dan maksud yang telah direncanakan dengan baik.

Dibanding aksara bangsa lain, Hangeul tidak didasarkan pada suatu bahasa tulis atau meniru aksara lain, namun unik khas Korea. Lebih lagi, Hangeul merupakan sistem penulisan yang bersifat ilmiah, didasarkan pada pengetahuan kebahasaan yang mendalam dan asas-asas filosofis sehingga membuatnya praktis, mudah dipelajari, dan elok rupanya.

ASAS-ASAS HANGEUL

Dalam sebagian besar sejarahnya, rakyat Korea menulis dengan aksara Tionghoa (Hanja). Karena bahasa tutur kedua bangsa ini berasal dari keluarga yang berbeda, bahasa Korea tidak bisa secara tepat diungkapkan dalam aksara Tionghoa. Dalam bahasa Tionghoa, kalimat ditandai dengan partikel, sementara dalam bahasa Korea, akhiran digunakan untuk menambah atau memodifikasi makna. Walau tidak nyaman, kaum bangsawan Korea (yangban) tetap mendukung penggunaan hanja secara teguh.

Raja Sejong adalah seorang pemimpin sekaligus ilmuwan, dan pelopor budaya. Melalui upaya keras bertahun-tahun, ia meneliti unit dasar Bahasa Korea menggunakan kemampuannya sendiri tentang kebahasaan dan akhirnya berhasil menuangkannya dalam bentuk aksara, Hunminjeongeum.

Tulisan di Sejong Sillok, volume Joseon Wangjo Sillok (Babad Joseon) tanggal 30 Desember tahun ke-25 masa Sejong bertahta, berbunyi:

“ Bulan ini, Raja telah menciptakan 28 aksara Onmun (aksara tutur) secara pribadi...Walau sederhana dan ringkas, aksara ini mampu menghasilkan variasi-variasi tak terhingga dan dinamakan Hunmin Jeongeum. ”
Berdasarkan "Penjelasan dan Contoh-contoh Hunmin Jeongeum" (1446): lambang konsonan dasar terbentuk secara sistematis berdasarkan organ mulut manusia saat mengucapkan beberapa jenis suara, sementara konsonan lain dibentuk dengan menambahkan guratan ke 5 bentuk dasar